Wednesday, August 5, 2009

Bagaimana ujian PhD yang sebenarnya…?

Ini adalah sambungan tulisan sederhana dari tulisan lamaku disini.

bagaimana ujian PhD yang sebenarnya...?

Menurutku, ada beberapa pandangan yang bisa diikuti jika mengulas "pernyataan" di atas. Bagaimana sih ujian Doctor of Philosophy (PhD) yang sebenarnya atau senyatanya.

1. Ujian Formal, ini ujian yang biasanya harus diikuti oleh sebagian besar pelajar PhD atau doktor yaitu oral examination atau ujian oral baik yang bersifat terbuka maupun tertutup. Kalo di S-1 atau sarjana biasanya dikenal sebagai ujian pendadaran. Ujian ini dilakukan untuk mempertahankan hasil penelitian mandirinya di depan para penguji (profesor penguji).

2. Punya publikasi internasional. Di beberapa universitas, ada syarat bahwa seorang pelajar PhD akan diluluskan (diakui) kontribusi penelitiannya jika berhasil mempublikasikannya di jurnal internasional (terakreditasi). Jumlahnya tergantung dari aturan universitas atau fakultas terkait. Kadang juga tergantung aturan profesor pembimbingnya. Bisa satu...dua, tiga bahkan lebih. Level jurnal internasional-nya pun beragam. Ada yang level harus terindeks di beberapa site indeks jurnal misalnya SCOPUS, atau ada yang harus tercatat dalam ISI dan berimpact factor, ada juga yang cukup jurnal asing (di luar negaranya) dan memiliki reputasi yang cukup untuk dianggap sebagai jurnal internasional. Syarat ini sangat sulit ditetapkan secara pasti...semuanya terserah aturan masing-masing fakultas. Namun, ada juga lo, dibeberapa negara, tesis PhD cukup mengumpulkan 3 naskah jurnal internasional dan dijilid sebagai tesis.

3. Punya produk yang jelas...nah kalo ini lebih ke applied sciences. Biasanya diukur dengan produk aplikasi yang jelas. Misalnya jika berbau engineering, produk PhD harus berupa sesuatu produk yang bisa digunakan dalam bidang ke-engineering-an, misalnya menghasilkan metode atau alat untuk menngontrol perubahan fase udara ke air dalam reaktor kimia tertentu, atau temenku juga yang kebetulan PhD lulusan salah satu institute research di tempatku belajar, produk PhDnya mendisain dan membuat alat untuk mendapatkan penyulingan hidrogen hingga kadar 90 %. Nah, ini juga salah satu ujian sebelum dinyatakan berhasil atau layak bergelar akademik Ph.D.

4. Ujian PhD bukan berakhir di submit thesis dan publikasi namun implementasi. Aku jadi ingat seorang yang sangat ahli di bidang seismik Dr. Abbiss, dalam emailnya kepadaku pernah menasehatiku....'The research is not done until it has been published!"
Artinya menurut yang aku fahami, PhD adalah awal...atau langkah pertama. Nah ujian PhD yang sebenarnya adalah bagaimana kita bisa mengembangkan karya-karya pengabdian dan memberikan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat melalui penelitian yang bermutu. Tujuannya jelas, kemaslahatan umat dan tentu, produk tersebut bisa memperbaiki kualitas kehidupan manusia. kenapa harus perlu sampai PhD? pencarian ilmu dan penelitian yang bermutu perlu ada arah yang jelas...Selama menjalani pendidikan PhD secara mental dan psikis kita dilatih untuk berfikiran kreatif (menggali ide), inovatif (mencari solusi), logis dan rasional (memiliki asas yang kuat untuk berpendapat), sensitifitas terhadap masalah (mencari akar permasalahan yang sebenarnya) dan melatih kejujuran serta moral (menghargai karya orang lain, memberikan apresiasi terhadap kerja keras peneliti lain, dan menghasilkan karya sendiri yang berguna).

Kalo menurut Anda, bagaimana ujian PhD yang sebenarnya ? mungkin bisa menambah tulisan sebagai kriteria ke-5 dan seterusnya ?

No comments:

Post a Comment